Pengkhianatan di Siang Bulan Ramadhan
Karya : Ade Apriatna
Suatu hari di panasnya bulan ramadhan berkumpulah 3 orang anak remaja tanggung yang sedang mengobrol tentang kegiatan mereka untuk hari itu.
Dari salah seorang dari mereka yang bernama Andrik mengatakan kepada kedua temannya yaitu Andre dan Adi untuk bermain mobil-mobilan tamiya di belakang kampus STAN yaitu di daerah ceger bintaro, andrik berkata kepada kedua temannya " hey Dre Di kita main tamiya yuk, mau gak kalian ?", Andre pun menjawab " oh oke hitung-hitung kita ngabuburit yuk", dan Adi hanya menganggukan kepala bahwa tanda dia telah setuju. Dan akhirnya mereka kembali kerumah masing-masing untuk menyiapkan perkakas yan diperlukan untuk bermain tamiya.
Akhirnya mereka keluar dari rumah masing-masing dan mereka bertemu di depan rumah si Adi. Andre pun bertanya kepada Andrik bagai mana mereka untuk mencapai kesana, Andre pun berkata " Ndrik emang kamu tau kesana naik apa ?, Andrik menjawab "tau kok tenang aja deh pokoknya ikut aja sama aku deh hehe". mereka pun berangkat menuju tempat yang mereka tuju.
Sampai juga mereka ditempat tujuan dan mulailah bermain tamiya, beberapa lama kemudian mereka pun selesai bermain dan hendak pulang kerumah masing-masing. Andrik pun teringat tugas dari ibunya untuk membeli sosis dan keju, akhirnya mereka tidak pulan dulu tapi ke supermarket dulu. Setibanya disana Andrik berkata kepada Adi untuk menunggu beberapa saat di luar. Waktu terus berjalan tetapi tidak ada tanda-tandanya Andrik dan Andre keluar dari supermarket tersebut, akhirnya Adi mempunyai firasat bahwa ia ditinggal oleh teman-temannya itu. Saat itu juga Adi melihat isi kantongnya yang sudah tidak ada uang lagi untuk naik angkot kerumahnya, ia kebingungan bagaimana cara untuk pulang kerumahnya, akhirnya iya memutuskan untuk berjalan kaki dari tempat bermainnya itu menuju rumahnya yang berada di daerah flamboyant, dia mulai kebingungan karena dia memang tidak tau jalan kerumahnya dari tempat bermainnya itu. dia bertanya sepanjang jalan kepada pedagang asongan yang berjualan disitu agar tau jalan untuk pulang, dia makin tersesat akhirnya ia mengikuti tukang beling yang sedang lewat, dia sudah putus asa karena sudah tidak tau jaln pulang, dahaga Adi yang sedang berpuasa tidak tertahankan lagi tapi dia tidak tergoda untuk buka puasa. akhirnya ia menemui supermarket yang ia ketahui itu patokan untuk menuju rumahnya, Adi bukan main terharunya, Adi pun berkata "terimakasih yaa Allah kau telah menunjukan jalan kerumah ku", dia teruskan berjalan akhirnya sampai disuatu daerah yang bernama warung pojok disitu ada rumah pamannya Adi. Dan dari kejauhan ternyata ada pamannya Adi yang melihat Adi jalan sendirian, dipanggilah Adi " Di abis darimana kamu ?, Adi berkata " abis main tamiya paman di daerah ceger, dan aku ditinggalkan teman ku ", Pamannya berkata kembali " Wah jauh juga yaa, yasudah paman antarkan kerumah kamu yaa", Adi pun berkata " terimakasih paman ", sambil tersenyum.
Tak lama kemudian sampai lah rumah Adi, Adi pun turun dari motor pamannya itu, Adi pun berkata kepada pamannya " terimakasih paman, kalo tidak ada paman ak pasi kehausan di sepanjang perjalanan, pamannya pun menjawab " sama-sama, jangan main jauh-jauh lagi yaa kamu.
Akhirnya Adi sampai rumah nya juga, dugaan Adi benar bahwa dia ditinggalkan oleh kedua temannya itu. dari situlah Adi suah tidak berteman dengan mereka lagi karea sudah melihat pengkhianatan itu.
Komentar
Posting Komentar